Tanggerang – Universitas Pelita Harapan menjadi tuan rumah bagi 32 dosen dari 24 perguruan tinggi di Indonesia dalam acara "Indonesia Workshop Facilitator for STEM-Coding Learning 2024." Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini bertujuan untuk memperkenalkan dan melatih para dosen dalam STEM Education dan STEM Coding serta diakhir kegiatan ditandatangani MoA antara penyelenggara (ARTec Japan, WOW Education Singapore dan Asosiasi STEM Indonesia) dengan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kerinci, jumat-sabtu (19-20/07).
Workshop ini menghadirkan narasumber internasional, termasuk Mr. Taewook Im dari ARtec Japan, Mr. Lim Hon dari WOW Learning Singapura, dan Arif Hidayat, Ph.D Ed., dari Perkumpulan Penggiat STEM Indonesia (PPSTEMI). Salah satu peserta dari IAIN Kerinci, M. Eval Setiawan, M.Pd, Dosen jurusan Pendidikan Biologi dan fokus penelitian pada STEM Education, turut serta dalam kegiatan ini.
Arif Hidayat, M.Si, Ph.D Ed., ketua PPSTEMI, menyampaikan tujuan utama dari workshop ini adalah agar dosen peserta dapat mengembangkan dan mendukung pembelajaran STEM Coding di universitas masing-masing serta bermitra dengan sekolah dalam penerapannya. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat memperluas jejaring pendidikan STEM di Indonesia dan memfasilitasi kolaborasi antara ARtec Japan, WOW Learning Singapura, dan PPSTEMI.
"Tujuan kegiatan ini adalah untuk memperkenalkan STEM, khususnya STEM Coding, kepada dosen di seluruh Indonesia. Fasilitator diberikan Kit Pembelajaran STEM Coding untuk mempraktikkan pembuatan robot sederhana melalui pemrograman."
Selama dua hari, peserta menerima materi tentang STEM Education, STEM Coding, dan Kurikulum STEM secara nasional dan internasional. Pelatihan ini juga mencakup pembuatan robot sederhana menggunakan Kit Pembelajaran STEM Coding. Materi disusun mulai dari tingkat dasar hingga aplikasi praktis di tingkat TK, SD, SMP, dan SMA sederajat. Mr. Taewook Im dari ARtec Japan salah satu pemateri menyampaikan
"Perkembangan teknologi sangat mempengaruhi proses pembelajaran di kelas. STEM Education bisa menjadi solusi pembelajaran berbasis teknologi, dimulai dengan peningkatan pemahaman pendidik tentang STEM," ungkapnya.
Peserta dari IAIN Kerinci, M. Eval Setiawan, M.Pd, mengungkapkan, "Saya sangat bahagia dan bangga mendapatkan kesempatan untuk belajar dan berkumpul bersama penggiat STEM dari seluruh Indonesia. Kami belajar STEM Coding melalui program Python dan MOOC online yang diajarkan sebagai bahasa pemrograman."
Eval Setiawan juga berbagi pengalamannya dalam pelatihan praktis, "Kami melakukan praktik STEM Coding tingkat dasar seperti 'Stop and Go' dalam merancang lampu lalu lintas, Automatic Doors, dan Making a Light Show. Sebagai tugas akhir, saya bersama tim dari Universitas Sriwijaya membuat 'Smart House' dengan fitur pintu dan lampu otomatis berbasis sensor suara dan cahaya. Pengalaman ini sangat berharga, semoga dapat diterapkan di kampus dan bermitra dengan guru-guru di sekolah."
Workshop ini tidak hanya memberikan pengetahuan mendalam mengenai STEM Education, tetapi juga membuka peluang kolaborasi antara perguruan tinggi dan sekolah dalam mengembangkan pembelajaran STEM Coding di Indonesia.