Kerinci – Demi memaknai bulan suci ramadhan 1445 Hijriah / 2024, Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kerinci, Prof. Dr. H. Asa'ari, M.Ag., mengajak pada seluruh umat islam, civitas akademika IAIN Kerinci dan seluruh elemen masyarakat untuk menjadikan Ramadan bukan hanya sekadar kepatuhan ritual, tetapi lebih dari itu bahwa Ramadan sebagai panggilan suci untuk memperdalam hubungan dengan Sang Pencipta dan merajut kembali ikatan spiritual yang mungkin terlupakan.
Dalam pernyataannya, Prof. Asa'ari menyampaikan bahwa bulan suci Ramadan bukanlah sekadar rutinitas ibadah saja, akan tetapi juga sebuah periode yang penuh berkah dan kesempatan untuk memperdalam hubungan spiritual dengan Allah SWT. Bulan Ramadan adalah waktu yang tepat bagi kita untuk melakukan introspeksi diri, merenungkan perjalanan spiritual kita, serta memperbaiki segala kekurangan yang ada dalam diri kita.
"Di tengah-tengah kesibukan akademis dan rutinitas sehari-hari, inilah waktu yang paling tepat untuk merenungkan esensi keberadaan kita dan meningkatkan hubungan spiritual dengan Sang Pencipta," ungkapnya.
Prof. Asa'ari juga menekankan bahwa bulan Ramadan bukanlah sekadar menghindari makan dan minum di siang hari, tetapi lebih dari itu, adalah kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah melalui puasa, shalat, dan amal ibadah lainnya.
"Puasa bukan hanya sekedar menahan lapar dan haus, di setiap detik Ramadan, mari kita renungkan kehidupan kita, memetik hikmah dari kesalahan masa lalu, dan bersyukur atas segala nikmat yang diberikan Allah SWT," tegasnya.
Prof. Asa'ari berpesan kepada seluruh mahasiswa dan civitas akademika IAIN Kerinci, serta kepada seluruh umat Islam di Indonesia, agar memanfaatkan bulan Ramadhan dengan sebaik-baiknya.
"Marilah kita jadikan Ramadhan sebagai momentum untuk meraih taqwa, mempererat silaturahmi, dan meningkatkan kualitas keimanan serta ketaqwaan kita kepada Allah SWT," tandasnya penuh harap.
Dengan langkah penuh keyakinan, Rektor IAIN Kerinci, Prof. Dr. H. Asa'ari, M.Ag., mewakili sebuah panggilan suci yang merangkul seluruh umat Islam, mengajak mereka untuk menatap bulan Ramadan bukan hanya sebagai kewajiban, tetapi sebagai kesempatan untuk memperdalam makna kemanusiaan dan spiritualitas yang lebih dalam.