Jambi — Dua mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kerinci, Arya Geni Permana dan Dara Rizki Melizia, berhasil meraih terbaik satu dalam lomba Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang diadakan pada acara Internasional Conference on Culture Language and Literacy (ICOLL) yang diselenggarakan oleh Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri (UIN) Jambi, pada (03/10/2024).
Keberhasilan ini menjadi kebanggaan tidak hanya bagi IAIN Kerinci, tetapi juga bagi komunitas akademik di daerah. Karya tulis yang mereka presentasikan mengangkat tema "LANTERN OF HERITAGE: PERAN LMK DALAM REVITALSASI BAHASA DAERAH DI ERA DIGITAL MELALUI SASTRA DAN BUDAYA" yang berhasil menarik perhatian dewan juri berkat analisis mendalam dan inovasi dalam pendekatan.
Dara Rizki Meliza mahasiswa PBA FTIK IAIN Kerinci sebagai salah satu pemenang, menyatakan Kami sangat bersyukur atas penghargaan ini. Ini merupakan hasil kerja keras dan dukungan dari dosen serta teman-teman. Semoga karya kami dapat menginspirasi mahasiswa lainnya untuk terus berkarya.
"Tetap pada prinsip dengan dasar untuk belajar lebih dalam penulisan. Alhamdulillah, Allah maha baik, kami diberi kesempatan untuk meraih Terbaik 1 KTI dalam conference ini, awalnya sempat pesimis karna tulisan masih perlu banyak perbaikan, dan yang berpartisipasi banyak dari malaysia dan thailand," Ujarnya.
Dosen pembimbing mereka, Yelni Erniyati, M.Pd., juga menyampaikan kebanggaannya, “Kemenangan ini menunjukkan potensi besar mahasiswa IAIN Kerinci. Kami berharap prestasi ini bisa memotivasi mahasiswa lain untuk lebih aktif dalam kegiatan akademik.”
Dengan prestasi ini, IAIN Kerinci semakin memperkuat posisinya di kancah akademik nasional dan internasional, serta menegaskan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia.
Arya Geni Permana mahasiswa PBI FTIK IAIN Kerinci sebagai salah satu pemenang menjelaskan karya tulis ilmiah yang mereka tulis berjudul "Lentern Of Heritage: Peran LMK dalam revitalisasi bahasa daerah di era digital melalui sastra dan budaya,".
Dia menjelaskan Globalisasi dan perkembangan teknologi digital telah mempercepat penurunan penggunaan bahasa daerah di Indonesia, termasuk bahasa Kerinci. Ancaman terhadap kepunahan bahasa daerah ini menuntut langkah-langkah revitalisasi yang komprehensif.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak teknologi terhadap penurunan vitalitas bahasa daerah dan mengidentifikasi strategi revitalisasi yang diimplementasikan oleh komunitas Lentera Muda Kerinci (LMK) dalam upaya melestarikan bahasa Kerinci melalui pendekatan sastra dan budaya.
Dengan menggunakan metode penelitian kepustakaan dan analisis literatur, penelitian ini menemukan bahwa inisiatif LMK, seperti penyelenggaraan Festival Bahasa dan Sastra Kerinci, pembuatan kamus bergambar, serta pelatihan aksara Incung, berperan signifikan dalam mengembalikan bahasa daerah ke ruang publik dan generasi muda. Hasil penelitian ini menunjukkan pentingnya sinergi antara komunitas, pemerintah, dan teknologi dalam upaya pelestarian bahasa daerah di era digital, sekaligus menyoroti peran komunitas sebagai agen perubahan dalam revitalisasi bahasa dan budaya.